Performa Petenis Naomi Osaka Terus Alami Kemunduran

Bengkel Sarjana -

loading...

BOCA RATON - Usai menjadi juara di Australia Terbuka 2019, Naomi Osaka terus mengalami kemunduran dalam performanya. Bahkan, petenis asal Jepang itu terancam kehilangan statusnya sebagai petenis nomor satu dunia WTA. Dalam kariernya, Osaka memang gres mendapat tiga gelar juara.

Bengkel Sarjana -

Selain Australia Terbuka, beliau juga pernah mendapat gelar Indian Wells dan Amerika Serikat Terbuka pada 2019. Menariknya, ketiga turnamen itu tidak ada yang memakai permukaan rumputr dan tanah liat, dimana dirinya tidak bisa tampil bagus. Dalam lima bulan terakhir, Osaka benar-benar kehilangan performa terbaiknya.

Bengkel Sarjana -

Pada isu terkini lapangan tanah liat, beliau sebetulnya tidak terlalu jelek alasannya yakni bisa mencapai babak ketiga dan perempat final di turnamen yang diikutinya. Namun, kepercayaan dirinya hilang ketika tampil di lapangan rumput. Hal itu terlihat ketika takluk dari Yulia Putintseva (Kazakhstan) pada babak kedua di Birmingham Classic.

Bengkel Sarjana -

Baca Juga:

Bengkel Sarjana -

Kekalahan itu ternyata sudah dirasakannya sebelum pentas di turnamen tingkat WTA Premier tersebut. Dia mengakui tidak terlalu suka dengan lapangan rumput. Petenis berusia 21 tahun ini mengaku kesulitan dalam mengantisipasi pukulan dari pantulan bola, dibandingkan ketika bermain di lapangan keras.

Bengkel Sarjana -

“Bagi saya, selalu sedikit menegangkan untuk bermain di rumput. Terutama alasannya yakni saya belum bisa berlatih sebanyak itu di sini, agak sulit untuk menyesuaikannya,” kata Osaka dilansir tennisworld. “Saya ingin mempunyai persentase layanan yang tinggi alasannya yakni saya pikir di rumput sangat penting jikalau ingin mendapat kemenangan,” sambungnya.

Bengkel Sarjana -

Yang pasti, kondisi ini sudah membuatnya harus siap-siap kehilangan statusnya sebagai nomor satu dunia. Pasalnya, posisinya semakin bersahabat tergeser oleh juara Prancis Terbuka 2019 Ashleight Barty andaikan menjadi juara di Birmingham. Namun, kekalahan di babak kedua membuatnya menyadari bahwa dirinya memang belum pantas untuk berada di peringkat tersebut.

Bengkel Sarjana -

“Saya tahu jikalau saya bermain bagus, maka saya akan menjadi tidak bagus. Jika saya kalah di babak pertama, saya tidak layak menjadi nomor satu,” ucap Osaka yang ternyata kalah di babak kedua. Nerforma jelek Osaka ternyata hingga ketelinga petenis terbaik asal Swiss, Roger Federer. Pengoleksi 20 gelar grand slam itu menilai bahwa Osaka niscaya akan kembali bangun dan bermetamorfosis petenis papan atas. Hal itu sama ibarat dirinya yang sempat mengalami cedera panjang dan kembali bangkis ibarat ketika ini.

Bengkel Sarjana -

“Tidak perlu menjelaskan mengapa anda kalah, itu hanya terjadi kadang-kadang,” ucap Federer. “Dari tidak kalah sama sekali, tapi tiba-tiba berubah. Sekarang, semua orang merasa ini mengalahkan mu yakni kemenangan yang luar biasa. Kamu masih punya beberapa grand slam dan menjadi nomor satu di dunia, tapi pada kesannya kau yakni masih orang yang sama,” ungkapnya.

Bengkel Sarjana -

(don)

Comments