Alasan Ban Bocor Samping Ditolak Tukang Tambal Ban

Bahaya tambal ban samping - kebocoran pada ban kendaraan beroda empat tentu saja akan menciptakan kita selalu merasa khawatir lantaran kendaraan beroda empat tanpa ban tentu saja tidak sanggup berjalan normal, meskipun bisa tentu saja efeknya akan jelek baik terhadap kendaraan beroda empat maupun keselamatan jiwa pengemudinya. Dan kalau kita mendapati ban kendaraan beroda empat kempis dan terindikasi bocor tentulah kita akan segera mencari tukang tambal ban terdekat guna memeriksakan apakah ban tersebut kempis lantaran bocor ataukah tidak.

Kebocoran yang dialami oleh ban kendaraan beroda empat bisa terjadi dimana saja, kebanyakan berada sempurna di telapak ban yang bisa diatasi denngan menambal tambalan tubeless kalau ban tersebut memakai ban tubeless. Namun untuk kebocoran yang terjadi di penggalan dinding ban, banyak tukang tambal ban menolak untuk melaksanakan penambalan. Memang ada apa kok tukang tambal ban tidak mau menambal ban yang bocor di samping ini ?

 kebocoran pada ban kendaraan beroda empat tentu saja akan menciptakan kita selalu merasa khawatir lantaran kendaraan beroda empat Alasan Ban Bocor Samping Ditolak Tukang Tambal Ban

Pada umumnya hampir semua tukang tambal ban baik itu yang berada di pinggir jalan hingga tukang tambal ban yang ada di bengkel resmi sekalipun juga akan menolak untuk mengerjakan penambalan ban yang bocornya berada di dinding ban ini memakai penambal tubeless ( tambalan cacing ). Memang kebocoran ban yang berada dibagian dinding ban ini bisa dilakukan namun ada resiko besar yang tidak akan mau diambil oleh si tukang tambal lantaran risikonya bisa sangat fatal.

Baca juga : Tips cara merawat ban supaya lebih awet

Mengenal metode tambal ban tubeless

Metode penambalan ban bocor dengan penambal tubeless ini dilakukan dengan cara mencabut paku / material lain yang menjadikan kebocoran, kemudian memperbesar lubang yang bocor tadi memakai alat khusus yang nantinya dipakai untuk memasukkan benang tambalan tubeless. Dan ini hanya bisa dilakukan pada kebocoran yang berada di penggalan telapak ban lantaran pada penggalan telapak ban ini terdapat serat baja yang bisa menahan benang penambal supaya tidak terlepas.

Sedangkan pada penggalan dinding ban tidak ada serat baja sama sekali, dan yang ada hanyalah benang nilon, sehingga kalau kita memaksakan menambal penggalan dinding ban yang bocor memakai tambalan tubeless tentu saja akan sia sia lantaran penambal tadi akan tercabut kembali atau malah bablas masuk kedalam ban. Meskipun dipaksakan dan bisa tertambal, suatu ketika juga akan terlepas ketika kendaraan beroda empat sedang anda pakai, kenapa ? Karena tekanan ban yang paling besar ada pada area dinding, dan bila salah satu penggalan dinding ban ada yang lemah, maka seluruh tekanan akan menuju ke penggalan yang lemah ini sehingga terjadi imbas udara mendorong penambal ban dari dalam.

Lalu bagaimana untuk menambal ban yang bocor disamping ?

Nah untuk menambal ban yang bocor dibagian samping ini anda tidak bisa melakukannya dengan memakai penambal tubeless model benang atau cacing, dan yang bisa kalian lakukan ialah menambal ban yang bocor tersebut dengan memakai metode tire pacth, yakni menambal ban yang bocor atau bahkan sobek sekalipun di penggalan dindingnya dengan cara membongkar ban, kemudian mengorek penggalan dalam ban dan menambalnya dengan potongan karet khusus penambal dan kemudian dipress memakai pemanas. Istilah metode penambalan ini di kalangan awam biasa disebut dengan istilah " tambal ban tip top " walaupun sebetulnya nama Tip Top ini ialah salah satu brand dagang.

Baca juga : Informasi apakah tambal ban Tip Top itu kondusif ?

Nah sudah tahu kan kenapa tukang tambal ban selalu menolak menambal ban yang bocor samping ini. Yang mereka pikirkan hanyalah keselamatan anda, alasannya mereka takut berdosa kalau sewaktu waktu anda celaka akhir tambalan yang mereka kerjakan lah yang menjadi penyebab semua ini :). Tukang tambal ban yang arif tentu akan menolak mengerjakannya alasannya resiko sudah sangat nampak didepan mata mereka.


Comments