Air aki cepat habis - aki yakni kepingan yang tak terpisahkan pada kendaraan bermotor baik itu motor roda dua maupun motor roda empat. Karena fungsi aki disini sangatlah penting, bila aki hingga rusak tentu kita juga yang akan kerepotan.
Kerusakan aki bisa disebabkan oleh aneka macam faktor baik lantaran faktor teknis ibarat pemasangan komponen lampu / kelistrikan lain yang ngawur, juga faktor non teknis ibarat lalainya pengguna dalam melaksanakan perawatan.
Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada aki kendaraan diantaranya mencakup aki yang cepat sowak dan tidak bisa bertahan lama, aki cepat panas, aki datang tiba mendidih dan juga air aki cepat sekali habis untuk aki basah. Untuk detail gosip nya bisa baca goresan pena kami sebelumnya di : Kerusakan yang sering terjadi pada aki .
Nah khusus di kesempatan kali ini kita akan fokus membahas mengenai penyebab kenapa air aki bisa cepat habis serta cara menanganinya biar air aki tak simpel habis kembali.
Nah pada kedua proses kimiawi diatas tentunya baik aki yang dialiri listrik dari dinamo ampere maupun mengalirkan listrik ke beban akan menghasilkan kalor atau panas. Kalian niscaya sudah tahu bahwa zat cair kalau terjadi perubahan suhu yang semakin panas, maka penguapan yang terjadi pun akan semakin besar, nah hal inilah yang menciptakan volume elektrolit didalam aki berkurang secara berangsur angsur.
Dari kedua proses diatas, biasanya yang mengakibatkan suhu aki menjadi cepat panas dalam tempo yang singkat adalah, lantaran adanya arus pengisian energi listrik yang terlalu besar dari dinamo ampere atau yang sering disebut dengan istilah Overcharger.
Ketika terjadi overcharger maka suhu aki pun akan menjadi lebih panas dari yang seharusnya, hal ini tentunya akan menjadikan cairan elektrolit menjadi sangat panas bahkan hingga mendidih sehingga terjadi pemuaian yang extrim sehingga cairan aki akan cepat berkuran, habis bahkan kering bila kita tidak pernah mengontrol atau menyidik secara berkala.
Nah sebagai pemilik kendaraan yang masih memakai aki type basah, sangat disarankan untuk rajin menyidik ketinggian cairan elektrolit serta menambahkannya kalau cairan didalamnya berkurang dengan "air tambah". Hal ini sangat mempunyai kegunaan untuk menjaga biar masa pakai aki berair menjadi lebih awet. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca.
Kerusakan aki bisa disebabkan oleh aneka macam faktor baik lantaran faktor teknis ibarat pemasangan komponen lampu / kelistrikan lain yang ngawur, juga faktor non teknis ibarat lalainya pengguna dalam melaksanakan perawatan.
Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada aki kendaraan diantaranya mencakup aki yang cepat sowak dan tidak bisa bertahan lama, aki cepat panas, aki datang tiba mendidih dan juga air aki cepat sekali habis untuk aki basah. Untuk detail gosip nya bisa baca goresan pena kami sebelumnya di : Kerusakan yang sering terjadi pada aki .
Nah khusus di kesempatan kali ini kita akan fokus membahas mengenai penyebab kenapa air aki bisa cepat habis serta cara menanganinya biar air aki tak simpel habis kembali.
Penyebab air aki simpel habis
Pada aki jenis berair diharapkan sebuah cairan elektrolit yang berfungsi untuk membantu memproses arus listrik secara kimiawi, baik pada ketika proses charging alias pengisian maupun pengosongan ( baterai sedang dipakai hingga habis energinya ). Tanpa adanya air aki sudah barang tentu proses kimia tidak akan terjadi sehingga arus listrik yang dimasukkan kedalam aki tidak akan bisa disimpan. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai proses kimia pengisian pada aki silahkan cari di google :).Baca juga : Ini bedanya aki berair dan aki MF
Nah pada kedua proses kimiawi diatas tentunya baik aki yang dialiri listrik dari dinamo ampere maupun mengalirkan listrik ke beban akan menghasilkan kalor atau panas. Kalian niscaya sudah tahu bahwa zat cair kalau terjadi perubahan suhu yang semakin panas, maka penguapan yang terjadi pun akan semakin besar, nah hal inilah yang menciptakan volume elektrolit didalam aki berkurang secara berangsur angsur.
Dari kedua proses diatas, biasanya yang mengakibatkan suhu aki menjadi cepat panas dalam tempo yang singkat adalah, lantaran adanya arus pengisian energi listrik yang terlalu besar dari dinamo ampere atau yang sering disebut dengan istilah Overcharger.
Ketika terjadi overcharger maka suhu aki pun akan menjadi lebih panas dari yang seharusnya, hal ini tentunya akan menjadikan cairan elektrolit menjadi sangat panas bahkan hingga mendidih sehingga terjadi pemuaian yang extrim sehingga cairan aki akan cepat berkuran, habis bahkan kering bila kita tidak pernah mengontrol atau menyidik secara berkala.
Cara mengatasi air aki cepat habis
Utuk menangani kasus air aki cepat habis, pertama - tama kalian wajib melaksanakan pengecekan pada generator listrik kendaraan ( dinamo ampere atau alternator atau spull ) mengenai arus listrik yang dihasilkan bisa memakai alat ukur konvensional semacam avometer, atau bisa memakai alat khusus pengecekan aki. Bila ternyata arus listrik yang dihasilkan lebih besar dari ketentuan standar, maka bisa dipastikan ada problem dan perlu dilakukan perbaikan pada komponen ini. Jika perbaikan tidak bisa dilakukan maka jalan satu satunya yakni mengganti komponen tersebut dengan komponen yang baru.Baca juga : Penyebab air aki mendidih bergejolak
Nah sebagai pemilik kendaraan yang masih memakai aki type basah, sangat disarankan untuk rajin menyidik ketinggian cairan elektrolit serta menambahkannya kalau cairan didalamnya berkurang dengan "air tambah". Hal ini sangat mempunyai kegunaan untuk menjaga biar masa pakai aki berair menjadi lebih awet. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca.
Comments
Post a Comment